Hama Penyakit Tanaman
Hama menyebabkan kehilangan hasil yang sangat signifikan, bahkan di beberapa kasus kehilangan hasil bisa mencapai 100% untuk itu perlu adanya perlakuan khusus yang dilakukan terhadap tanaman tersebut agar serangan hama dapat ditekan.
Pengendalian hama penyakit dapat dilakukan secara preventif (mencegah) dengan cara Pengolahan tanah secara intensif Pemangkasan, Sanitasi, dan lainnya. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan cara kuratif (mengobati), Fisis – Mekanis dan Kimiawi (organik dan anorganik).
Faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya hama, antara lain : perubahan lingkungan, perpindahan tempat, perubahan pandangan manusia dan aplikasi insektisida yang tidak bijaksana.
Selain pestisida nabati, ada beberapa jenis pestisida lainnya yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Berikut adalah beberapa jenis pestisida yang umum digunakan:
Pestisida Kimia Sintetis:
- Terbuat dari bahan kimia sintetis yang dirancang khusus untuk membunuh atau mengusir hama.
- Contoh: insektisida seperti klorpirifos, fungisida seperti mankozeb, dan herbisida seperti glifosat.
Pestisida Biologis:
- Menggunakan organisme hidup atau produk yang dihasilkan oleh organisme hidup untuk mengendalikan hama.
- Contoh: Bacillus thuringiensis (Bt) yang digunakan untuk mengendalikan serangga tertentu, nematoda entomopatogen yang menginfeksi serangga, dan virus serangga.
Pestisida Mikroba:
- Menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, atau virus yang secara alami menginfeksi dan membunuh hama.
- Contoh: Metarhizium anisopliae (jamur), Beauveria bassiana (jamur), dan Baculovirus (virus serangga).
Pestisida Fisik/ Mekanis:
- Menggunakan metode fisik atau mekanis untuk mengendalikan hama tanpa bahan kimia.
- Contoh: jaring serangga, perangkap serangga, dan pemangkasan tanaman yang terinfeksi.
Pestisida Genetik:
- Melibatkan rekayasa genetika tanaman agar tahan terhadap hama atau penyakit tertentu.
- Contoh: tanaman transgenik seperti jagung Bt yang menghasilkan protein toksik bagi serangga hama.
Repelen dan Atraktan:
- Repelen: Bahan yang mengusir hama tanpa membunuhnya.
- Atraktan: Bahan yang menarik hama ke perangkap atau menjauhi tanaman.
- Contoh repelen: minyak nimba, citronella. Contoh atraktan: feromon serangga yang digunakan dalam perangkap.
Penggunaan berbagai jenis pestisida ini sering tergantung pada jenis hama, jenis tanaman, dan kondisi lingkungan. Pendekatan terpadu yang dikenal sebagai Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sering digunakan untuk memaksimalkan efektivitas pengendalian hama sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar